Tujuan, Manfaat, dan Sejarah Kliring
Sejarah terjadinya kliring
- 10 Sept ’81 :Kliring Lokal secara manual
- Awal 1990 : Kliring Lokal secara otomatis + bantuan mesin baca pilah (reader sorter) +/- 1000 warkat/menit.
- 18 Sept ’98 : Sistem Kliring Elektronik Jakarta (SKEJ) 8 Bank
- 18 Juni ’01 : SKEJ seluruh Jakarta * 22 Juli ’05 à Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Tujuan dan manfaat kliring
Tujuan dilaksanakan kliring oleh Bank Indonesia antara lain :
- Memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral
- Perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilakukan dengan lebih mudah, aman dan efisien
- Salah satu pelayanan bank kepada nasabah
Manfaat kliring antara lain :
- Bagi masyarakat, memberikan alternatif pembayaran (transfer of value) efektif dan efisien dan aman.
- Bagi bank, merupakan salah satu advantage service kepada nasabah, menjadi fee based income.
- Bagi Bank Sentral dapat secara cepat dan akurat mengetahui kondisi keuangan suatu bank maupun transaksi-transaksi yang terjadi di masyarakat.
Istilah-istilah dalam kliring
Terdapat beberapa istilah :
- Tolakan kliring, à tolakan atas warkat
- Postdated Cheque, à tanggal Cek/BG belum jatuh tempo (Titipan)
- Cross Clearing, à Penarikan cek melalui kliring atas beban dana yang diharapkan akan diterima penarik dari setoran cek bank lain
- Call Money, à pinjaman bagi bank yang kalah kliring (maks 7 hr).
Post a Comment for "Tujuan, Manfaat, dan Sejarah Kliring"